Janganlah Tidur Dengan Posisi Ini
Tidur merupakan salah satu aktifitas rutin yang tidak bisa dihindari oleh setiap manusia dengan beragam manfaatnya membuat tidur mau tidak mau harus tetap dilaksanakan setiap hari.Namun tahukah rekan-rekan ada beberapa posisi tidur yang tidak baik dalam pandangan Islam bahkan dilarang.
Ternyata posisi tidur yang tak baik dan dilarang dalam Islam ini adalah posisi tengkurap,bahkan Rasulullah SAW langsung yang menegaskan hal tersebut.
Seperti yang diriwayatkan oleh Thakhfah Al-Ghifari RA,salah seorang Sahabat Rasul yang tinggal di Masjid Nabawi berkata “Aku tidur di masjid pada akhir malam,kemudian ada orang yang mendatangiku sedangkan aku tidur dengan posisi tengkurap.Lalu berkata: “Bangunlah dari tengkurapmu,karena tidur yang demikian adalah tidurnya orang-orang yang dimurkai Allah.” Kemudian aku mengangkat kepalaku, maka ketika kulihat ia adalah Nabi SAW,maka akupun kemudian bangkit.” (HR. Al-Bukhari)
Dalam Hadits yang lain pun juga dijelaskan larangan yang sama disampaikan oleh Rasulullah SAW. Dalam Hadits dari Abu Dzar RA mengatakan “Nabi SAW lewat disisiku sementara aku sedang tidur tengkurap, dan beliau bersabda: ‘Wahai Junaidab, sesungguhnya tidur seperti ini adalah tidurnya penghuni neraka’.” (HR. Ibnu Majah, no. 3724)
Perlu diketahui,ternyata larangan ini memiliki maslahat yang luar biasa, menurut ilmu medis tidur dengan cara tengkurap sangat berbahaya bagi kesehatan .Tidur dengan cara seperti dapat mengganggu pernafasan, karena otot dada dan organ pernafasan akan susah untuk melakukan kerjanya karena terhimpit oleh posisi badan dan juga akan menghimpit posisi jantung. Yang lebih lanjut akan dapat menyebabkan gangguan pernafasan, serta membahayakan fungsi jantung dan juga fungsi otak.
Menurut pandangan Islam dan contoh yang diberikan sendiri oleh Rasulullah SAW posisi tidur terbaik adalah posisi miring ke kanan dengan meletakkan tangan berada di bawah pipi. Hal ini berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muttafaq Alaih.
Demikianlah rekan-rekan semoga menambah keilmuwan kita.
